Rabu, 24 Agustus 2022

Yuk nggosipin wajan (Bagian 1:Teflon)

Postingan pertama di blog ini, saya pingin ngajak nggosipin alat masak paling utama yang ada di dapur yang bernama wajan. Masalah wajan ini luas banget bahasannya, karena memang jenis dan bahan wajan sekarang macam-macam. Karena bakal lama kalo nggosipin semua, jadi masalah wajan ini kita bahas per jenis bahan ya.  

Jenis wajan yang pertama kali dibahas adalah wajan dengan bahan teflon. Akhir-akhir ini karena mulai banyak yang peduli masalah kesehatan yang berhubungan dengan alat masak, jadi wajan teflon ini mulai dihindari.

Sebenernya bener ga sih kalo bahan teflon itu berbahaya dan ga aman untuk dipakai di dapur? Sebenarnya sih enggak juga, semua tergantung dari diri kita sendiri dan bagaimana kita memakainya. Selama kita menggunakannya sesuai dengan aturan dan batas-batas yang ada untuk bahan teflon, Insya Allah aman. 

Apa aja yang boleh dan ga boleh dilakukan dengan wajan berbahan teflon ini? 

Sebelum membeli wajan teflon, yang pertama harus dilakukan adalah mengecek label. Apakah merk wajan teflon itu sudah bebas dari zat berbahaya seperti PFOA alias PFOA free. Apaan sih itu?

PFOA atau Perfluorooctanoic acid merupakan salah satu bahan kimia dalam proses pembuatan pelapis anti lengket pada peralatan masak. Seseorang yang memiliki kadar PFOA tinggi relatif lebih memiliki resiko terjangkit penyakit antara lain, kanker hati, kerusakan organ, dan beberapa penyakit lainnya.

Jadi jangan mudah tergiur dengan harga murah ya, cek dulu labelnya agar aman dari penyakit. Dan menurut saya juga ga perlu beli wajan teflon yang mahal, karena wajan teflon memiliki umur yang cukup pendek. Rugi kalau beli mahal-mahal tapi cuma dipakai barang setahun dua tahun maksimal. Percayalah, yang anti lengket-anti lengket itu akan lengket juga pada akhirnya.

Nah lanjut nih, apa aja yang harus diperhatikan saat menggunakan wajan teflon.

1. Pakai api kecil hingga sedang. Jangan menggunakan api besar apalagi sampai wajan berasap. Aduduh... langsung rusak itu teflonnya kalau sampai berasap begitu. 

2. Gunakan sutil dari bahan silikon. Bahan ini lebih aman daripada mengunakan sutil kayu. Karena sutil kayu masih punya potensi untuk menggores permukaan wajan teflon. Sebisa mungkin hindari sutil yang berbahan nilon, karena bahan ini tidak terlalu tahan panas seperti sutil silikon. Bila digunakan dalam keadaan terlalu panas, sutil ini bisa meleleh. 

3. Setelah dipakai, diamkan dulu hingga dingin, minimal dalam keadaan hangat baru boleh dicuci. Kalau dalam keadaan panas sudah dicuci dapat dipastikan bakal wasalam lapisan teflonnya. Selain itu pastikan juga mencuci dengan spon yang halus, sabut kawat adalah musuh, harus dihindari sejauh-jauhnya. 

4. Pada saat menyimpan wajan, pastikan permukaan wajan aman. Maksudnya tidak dalam kondisi bertumpukan dengan alat masak lain. Jangan sampai sudah hati-hati waktu pakai dan cuci,eh pas nyimpan baret gara-gara ditumpuk bareng tutup panci misalnya.

5. Ingat, semua barang ada umurnya. Apabila sudah ada baret yang muncul di wajan teflon, hentikan pemakaian. Sudah waktunya untuk membeli yang baru. Jangan sampai wajan sudah baret ga karuan masih dipakai hanya karena sayang masih bisa dipakai. Ingat, harga sebuah wajan teflon ga ada bandingannya sama harga kesehatan kita. Sehat itu mahal sodara-sodara.

Lalu, apakah saya pakai wajan teflon? Iyes, saya masih pakai. Karena wajan teflon paling enak dipakai untuk buat adonan kulit risoles atau untuk dadar telur. Khusus untuk buat kulit risoles dan sosis solo, saya punya wajan khusus yang tidak dipakai untuk yang lain. Makanya bisa awet lebih dari 2 tahun. Ga perlu mahal, pakai wajan teflon merk Kirin ukuran 22 cm. Sedangkan untuk masak sehari-hari saya pakai merk Lock and Lock yang 1 set terdiri dari ukuran 24 cm dan 20 cm. Itu aja sudah cukup, harga terjangkau dengan kualitas yang lumayan bagus dan yang jelas sudah bebas PFOA.



Di video kelihatan kalau yang Kirin kondisinya masih bagus walau umurnya sudah lebih dari 2 tahun. Mungkin malah sudah menginjak umur 3 tahun. Tapi karena cuma dibuat untuk kulit risoles/sosis solo dan panggang pancake yang belum tentu sebulan sekali, jelas jadi awet 😅

Bisa dibandingkan dengan wajan Lock and Lock yang dipakai rutin. Paling ga minimal seminggu 1-2 kali dipakai masak. Jelas kondisinya sudah mulai jelek walau umur belum sampai setahun. Sebenarnya ini sudah waktunya ganti, melihat permukaannya sudah mulai baret-baret, terutama yang kecil ukuran 20 cm. Tapi karena belum sempat cari penggantinya jadi masih setia bertengger di dapur walau jarang dipakai. Sudah berkurang juga kemampuan anti lengketnya. 

Karena pengalaman ini yang menyelamatkan saya dari tergoda beli wajan teflon yang mahal. Mending harga standar dengan kualitas sesuai dengan syarat kesehatan. Jadi apabila waktunya untuk pensiun ga sayang buangnya 😂


Yang mau cari wajan sama seperti saya bisa didapat di Tokopedia ya

Frypan Kirin :

https://tokopedia.link/zTVZflbkKsb

https://tokopedia.link/I6ntSG0jKsb


Frypan Lock and Lock :

https://tokopedia.link/9wqsDSlkKsb



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Best pizza dough, murah dan praktis

  Yang hobi makan pizza? Yuk ngacung bareng saya 😆 Dulu saya tidak terlalu ngefans sama pizza, lebih tepatnya ga kenal karena g...